Peran Komunikasi dalam kegiatan Outbound (1)

Outbound Sampit, Kalteng.

Fasilitator outbound dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan baik dengan peserta outbound, sebab fasilitatorlah yang akan mengarahkan kegiatan outbound menjadi menyenangkan dan mencapai tujuannya. Kesalahan atau kekeliruan kecil dari fasilitator dapat merubah mood peserta.

Peserta yang kurang bersemangat, dapat dengan mudah dibangkitkan oleh fasilitator, jika memahami strategi komunikasi yang baik atau membuat suasana yang gembira. Ini dimulai dengan memahami keadaan peserta dan kemudian melakukan pendekatan, lalu mengambil tindakan untuk memberi peserta semangat.

Oleh karena itu dalam berkomunikasi atau saat memandu outbound, seorang fasilitator wajib menjaga VOICE-nya.  Yang dimaksud dengan voice tersebut adalah:

1.Verbal

Seorang fasilitator harus memperhatikan verbal atau pengucapan suaranya sehingga dapat dipahami oleh peserta, termasuk memilih kata-kata yang tepat saat memandu outbound.

Kata-kata positif di awal sangat membantu mensugesti peserta. Misalnya: “senang sekali bertemu bapak-bapak dan ibu-ibu yang tampak sehat dan bersemangat…  sehingga saya yakin kita akan menyelesaikan kegiatan ini sampai akhir dengan kegembiraan dan keaktifan yang luar biasa….”

Bandingkan dengan : “Hari ini cuaca agak panas..  meski begitu bapak dan ibu jangan loyo… kita tetap bersemangat dan secapek apa pun kita akan selesaikan kegiatan ini. Walau berkeringat dan kepanasan.. kita tetap gembira.”

2. O,…..gap

“Selamat pagi bapak dan ibu semua… apa kabar??   Eeee…. pagi ini kita berkumpul disini…eeee…. untuk melaksanakan kegiatan outbound. Eeeee…. sebelumnya…eeee… perkenalkan nama saya Yudi, dari Outbound Daun Pakis…. eee yang dalam hal ini…eeee”.

Tentu tidak menarik jika seorang fasilitator memandu outbound dengan banyak “eeee” seperti itu. Inilah yang dinamakan “o..gap”. Bagaimana caranya? Banyak berlatih… itulah jawabannya. Lalu perbanyak jam terbang dalam memandu outbound. Jika terpaksa seperti itu,  maka lebih baik tarik nafas dalam daripada keluar “eeee” tadi.

Baca Juga  Peran Komunikasi dalam Kegiatan Outbound (2)

3. Intonasi

Intonasi merupakan naik turunnya nada suara saat kita berbicara. Intonasi yang monoton mirip robot jelas membosankan dan menurunkan semangat peserta. Demikian juga dengan suara yang tinggi yang disampaikan dalam waktu lama. Suara tinggi hanya diberikan pada kata-kata tertentu untuk menyemangati peserta.

Fasilitator outbound semestinya menggunakan intonasi yang sesuai dengan kalimat dan topik yang disampaikan. Dengan intonasi yang baik, pesan menjadi lebih hidup dan lebih mudah diterima oleh peserta.

Bagaimana  mendapatkan intonasi yang bagus saat memandu outbound? Jawabannya adalag 3B… berlatih-berlatih-dan terus berlatih……

(bersambung)

Author: norman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *