
MENGUKUR KEBERHASILAN OUTBOUND
Sebagai model pembelajaran, kegiatan otbon tidak selesai begitu saja. Harus ada semacam evaluasi untuk perbaikan selanjutnya, maupun melihat dampaknya kepada peserta. Hal ini penting karena otbon sejatinya dan sesuai sejarahnya, sebenarnya berkaitan erat dengan pengembangan sumberdaya manusia.
Menyangkut pengembangan SDM, maka yang diperhatikan dalam mengukur keberhasilan kegiatan otbon adalah adanya perubahan. Maksudnya disini … sudah pasti… adalah perubahan ke arah yang lebih baik. Yang biasanya dilihat dari pengetahuan… keterampilan,,, dan sikap. Pengetahuannya nambah… keterampilannya meningkat.. dan sikapnya menjadi lebih baik.
Jika dalam pelaksanaan otbon tidak ada pengukuran khusus untuk menilai ini… misalnya tersedia form penilaian tertentu, maka diperlukan kepekaan inderawi (sensory acuity) dari fasilitator otbon dan HRD unit perusahaan atau instansi) untuk menilai perubahan itu.
Adapun unsur yang dinilai dalam menyukur keberhasilan otbon biasanya digunakan empat kriteria yang dipakai oleh Kirkpatrick, yang lazim disebut sebagai Training Evaluation Model. Empat kriteria yang saling berhubungan itu adalah reaction…. learning.. behavior…. and result…. reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil.
Reaksi dilihat dari ketertarikan atau antusias para peserta selama kegiatan otbon. Apakah mereka dengan bersemangat melibatkan diri dalam kegiatan otbon ataukah hanya sekedar ikut-ikutan azja……… Melibatkan diri dan berpartisipasi itu tidak sama, karena dalam melibatkan diri, terdapat satu hal pokok yakni tanggung jawab.
Selain tertarik, perlu ditengok juga, apakah peserta otbon tampak puas dengan kegiatan yang diberikan selama otbon. Kepuasan peserta ini biasanya menyangkut pilihan lokasi otbon, sarana dan prasana yang disediakan dalam mendukung otbon, termasuk property-nya, kemampuan fasilitator dan kru, dan sebagainya.
Mengukur pembelajaran selama otbon dikaitkan dengan pengetahuan dan pemahaman peserta. Dari sini kita harapkan membangkitkan kesadaran peserta akan sesuatu yang baru dipelajarinya tadi. Misalnya pentingnya fokus dalam pekerjaan… pentingnya kerjasama tim dalam mencapai tujuan atau memecahkan masalah…. atau bagaimana peran pemimpin dalam memberi arah kemajuan organisasi.
Perubahan prilaku peserta terlihat antara lain dari bagaimana mereka mengembangkan diri dan kelompoknya dalam menghadapi game atau tantangan yang diberikan fasilitator. Bagaimana mereka secara individu ataupun kelompok bersikap terhadap tantangan permainan itu. Bisa jadi ada kegagalan, ada trial and error… namun pastikan ini mengarah pada upaya pemecahan masalah dan kerjasama.
Sedangkan result atau hasil otbon diukur pada dampak otbon setelah selesai. Bagaimana perubahan perilaku dari peserta setelah dilaksanakannya otbon.. ada dampaknya nggak bagi organisasi, perusahaan, atau instansi. Ini terus dimonitor oleh HRD unit dan juga provider atau penyedia otbon. Termasuk berapa lama dampak itu bertahan.
Dari sini kita juga faham, bahwa otbon itu kegiatan berkesinambungan. Tanggung jawab HRD unit tidak hanya dalam merencanakan, tetapi juga menjaga agar nilai-nilai yang ditanamkan pada saat otbon tetap terjaga. Begitu ya?
Norman Ahmadi….. trainer dan outbounder (Borneo Development Centre)
#outbound #otbon #outbondsampit #outboundceria #outboundkalteng #outboundkalimantan #outboundbandung #outboundmalang #outboundsurabaya #outboundsemarang #leadership #sejarahoutbound #training #komunikasi #publicspeaking #outboundjakarta #outboundtraining #gathering #kalimantan #result #reaksir #adventuretaining #experientialtraining #sekolahalam #petualang