Benarkah Karyawan Memerlukan Training?

Training Karyawan, Sampit, Kalteng.

Dalam dunia HRD (Human Resources Development) yang sekarang berkembang menjadi HCM (Human Capital Management), karyawan dipandang sebagai asset atau sumberdaya strategis yang sangat menentukan dalam kemajuan perusahaan, organisasi, maupun instansi pemerintah. Training, bahkan dianggap bagian menentukan dalam bagaimana perusahaan atau instansi meningkatkan kapasitas karyawannya dalam menghadapiperubahan yang terjadi.

Perubahan itu bermacam-macam, baik berkenaan dengan internal perusahaan atau instansi, tetapi juga berkenaan dengan perkembangan eksternal (diluar) organisasi. Organisasi yang terus berkembang akan mengalami perubahan dan ini menuntut peningkatan kapasitas atau kompetensi karyawannya, sebab yang ditangani makin banyak dan beragam, serta menuntut kemampuan yang lebih. Persoalannya pun tidak hanya masalah teknis yang berkaitan dengan keahlian alias skill ataupun pengetahuan (knowledge), tetapi juga menyangkut sikap (attitude).

 

Perubahan yang berkenaan dengan eksternal organisasi, umumnya adalah perubahan yang berada di luar kendali dari organisasi, baik perusahaan maupun instansi. Misalnya perubahan kondisi ekonomi, kebijakan atau regulasi pemerintah, tren atau perkembangan selera pasar, situasi politik, hingga munculnya pesaing baru, produk atau layanan baru hingga perubahan teknologi. Semua ini tidak bisa dihindari dan langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi keberadaan dan kemajuan organisasi. Sehingga diperlukan adanya adaptasi atau penyesuaian atas perubahan tersebut. Pilihannya pun seringkali menjadi ekstrem: berubah atau musnah.

Pelatihan atau training adalah upaya atau ikhtiar dalam rangka meningkatkan kapasitas menghadapi perubahan tersebut. Lebih tetapnya adalah bagaimana menemukan kelincahan menjalankan strategi yang pas dalam mengadaptasi, syukur bila dapat mengungguli, perubahan tersebut. Disinilah diperlukan adanya pemahaman bahwa training atau pelatihan tersebut tidak dapat “asal” saja ataupun seadanya. Selain memerlukan analisa tentang kebutuhan pelatihan apa yang diperlukan dengan materi apa saja yang harus diberikan. Pemilihan provider jasa pelatihan dan trainer/fasilitator yang “qualified” harusnya menjadi perhatian penting.

Baca Juga  Memilih Lokasi Outbound

Banyak perusahaan ataupun instansi yang memilih menggunakan narasumber sendiri dengan alasan menghemat anggaran atau anggaran terbatas, ataupun menekan anggaran untuk narasumber dengan beragam alasan, yang pada akhirnya hanya berani membayar trainer/fasilitator yang murah, hanya untuk penghematan. Mereka seolah lupa akan jargon dalam manajemen: “you pay peanut, you get monkey”.

Berdasarkan pengalaman kami, ada beberapa jenis bidang pelatihan yang perlu diberikan kepada para karyawan saat ini, yang umumnya adalah berkenaan dengan soft skill. Apalagi jika dilihat dari adanya pergeseran angkatan kerja saat ini, dimana mulai terasa dominasi generasi milenial. Bahkan dengan mulai masuknya generasi zilenial dalam dunia kerja. Ada yang mengatakan bahwa di tahun 2025 nanti, 75% persen pekerja adalah dari generasi milenial.

Jenis pelatihan tersebut meliputi tiga bidang utama yakni komunikasi, kepemimpinan, dan  manajemen. Dalam komunikasi misalnya berkenaan dengan komunikasi di tempat kerja, dimana kesenjangan antar generasi dan perubahan pola komunikasi di era digital ini dapat memicu kesalahpahaman dan disharmorni.  Dalam kepemimpinan misalnya bagaimana memahamkan tentang dasar kepemimpinan, kepemimpinan transformasional, kepemimpinan situasional, hingga kepemimpinan spiritual. Sedang dalam manajemen, diperlukan pemahaman akan adanya perubahan tren pengelolaan perusahaan berkenaan dengan perkembangan situasi sekarang yang bergerak begitu cepat, baik menyangkut teknologi, gaya hidup, dan pasar.

Tidak hanya di kelas, training dilakukan dengan di luar ruangan atau dengan cara outbound. Ya, selain mendapat materi peningkatan kapasitas, karyawan juga diajak healing alias berekreasi dan sekaligus bersenang-senang. Kuncinya, buat persiapan yang matang, ajak mitra yang memenuhi syarat, dan sediakan anggaran yang mencukupi. Menekan harga mungkin dianggap penhematan, namun percayalah, efiensi sejati hanya dapat dijangkau melalui efektivitas.

Baca Juga  Peserta Minta Nambah (Catatan Pelatihan Communication Skill untuk Manajer)

Jadi jika organisasi Anda, baik perusahaan ataupun instansi ingin mengadakan training atau pelatihan karyawan, baik dikelas atau Outbound. Bisa di Sampit, Palangka Raya, Banjarmasin, Banjarbaru, Pelaihari, atau kota manapun di Kalteng, Kalsel, Kaltim, atau dimanapun di Indonesia. Sila menghubungi kontak kami. Dengan senang hati, Borneo Development Centre bersedia membantu sesuai layanan kami.

Author: norman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *