
Pelatihan SDM, Sampit, Kalteng.
Apa seh artinya pembangunan? Meski kata pembangunan hampir tiap hari diucapkan, terutama oleh kalangan birokrasi, tidak banyak yang paham pengertian sesungguhnya. Makna pembangunan telah mengalami penyempitan arti hanya menjadi membuat gedung, jalan, jembatan, dan bantuan ekonomi untuk masyarakat. Lebih parah lagi, mulai menular mentalitas proyek yang menganggap pembangunan hanyalah rutinitas menghabiskan anggaran.
Jadi karena tugasnya di dinas XYZ maka tugasnya adalah ABCD sehingga setahun mendapat anggaran sekian miliyar rupiah dan harus dihabiskan. Dan yang penting dihabiskan pertama adalah anggaran perjalanan dinas, lalu pemeliharaan kantor, hingga alat tulis. Yang paling mudah “dipertanggungjawabkan” begitu gampangnya.
Kalau pembangunan fisik, garap dulu yang penunjukan langsung, yang berat dan perlu tender biasanya agak belakangan, sebab urusannya lebih rumit dan ruwet. Hehehe… setidaknya begitulah bayangan saya tentang pelaksanaan pembangunan di Negara Wakanda, yang entah dimana tempatnya. Konon sih kalau salah, di Afrika Timur. Bercanda.
Padahal, proses pembangunan sebenarnya sebuah proses berkelanjutan dari perjalanan panjang sebuah bangsa. Pun tidak bergerak sendiri-sendiri sesuai ego sektoral… apalah lagi dengan kepentingan sesaat dari sebuah proses transaksional dari sebuah prosedur politik, yang mahal biayanya itu. Apalah lagi hanya dikaitkakan dengan upaya memperkaya diri orang tertentu. Yang… sekali lagi ini hanyalah imajinasi buruk saya tentang Negara Wakanda.
Gamoangnya, fenomena di Negara Wakanda itu tidak perlu ditiru. Sehingga kalau ada rapat atau pertemuan, tidak perlulah peserta menandatangani absen yang dijejer bak kereta cepat panjangnya. Hehehe… Setidaknya pemahaman kita pada pengertian pembangunan harus dikembalikan pada alur yang benar dan memahami paradigma yang sedang terjadi, perubahan-perubahan yang dialami dunia, dan bagaimana bersikap keluar dari rutinitas menjadi pintu alternative untuk pembangunan yang lebih baik.
Bahwa inovasi bukan sekedar jargon dan bukan sekedar hanya memoles sebuah rutinitas, melainkan membuat gebrakan yang lebih baik demi kemajuan rakyat. Disinilah kita perlu membangun mentalitas baru yang bukan sekedar berebut jabatan atau mengais kekayaan dari anggaran negara yang diselewengkan. Atau berharap fee dan sejenisnya yang semuanya lepas dari visi tujuan bernegara. Orang Wakanda pasti tertawa, andai mereka mendengar lamunan saya ini. Hahahaha…..
Dan sebelum negari Wakanda itu mewujud dalam realitas… baiknya saya sudahi saja tulisan ini dengan mengutip pendapat Kolind, yang berhasil membawa Oticon tumbuh 19% pertahun dan bahkan berhasil menggeser pemain besar kelas dunia sekelas SM, Sony, Philips, AT&T, serta Beltone. Hingga CNN pernah menyebut Oticon sebagai perusahaan paling “gila” di muka bumi.
Satu prinsip Kolind adalah mengutamakan orang (people first) dalam manajemennya, selain perlunya kolaboratif dan merancang perubahan dengan hati-hati. Mengutamakan manusia adalah lambang kecerdasan dan adanya kesadaran spiritual dari seorang pemimpin, yang menunjukkan bahwa mereka tidak sekedar mengumpulkan kekayaan semata.
Kata Kolind : “Bagi saya spitualitas adalah penerimaan akan adanya Tuhan dan mematuhi agama yang mengekspresikan keyakinan itu.”
Apakah keputusan yang Anda buat sudah memasukkan kesadaran akan adanya Tuhan atau sebaliknya?
Apa makna pembangunan bagi Anda sekarang?
Jangan cari Negara Wakanda dalam peta.
Salam Santun Membumi.
Jadi… jika Anda atau organisasi Anda memerlukan pelatihan pengembangan sumberdaya manusia berbasis NLP seperti aplikasi NLP untuk relationship, leadership, atau komuikasi dan kebutuhan organisasi lainnya. Termasuk dalam public speaking, teknik presentasi, atau outbound. Jangan ragu menghubungi kami. Lembaga kami dengan kompetensi dan pengalaman kami siap bekerjasama untuk memperoleh nilai lebih. Baik di Sampit, Palangka Raya, Banjarmasin, Kasongan, Pangkalan Bun, Lamandau, Sukamara, Kasongan, Kuala Kapuas, Kuala Pembuang, Pulang Pisau, Seruyan, Pelaihari, Banjarbaru, Martapura, Barabai, Malang, Surabaya, Manado, Samarinda, dan Balikpapan. Kami Siap bekerjasama. Sukses untuk kita Semua. Semoga selalu sehat. Kami tunggu kerjasamanya.