Perencanaan Strategis Bumdes: Menyusun Visi

Pelatihan Bumdes, Sampit, Kalteng

Perencanaan strategis merupakan kegiatan manajemen organisasi dalam menetapkan prioritas, memfokuskan energi dan sumberdaya yang dimiliki, dan memperkuat kinerja operasional.

Perencanaan strategis dibuat untuk memastikan bahwa karyawan dan pemangku kepentingan lainnya bekerja menuju tujuan bersama, kesepakatan tentang hasil yang diinginkan, serta menyesuaikan arah organisasi ketika harus menghadapi perubahan.

Bagian paling penting dari perencanaan strategis adalah membuat visi.  Visi menggambarkan keadaan ideal jangka panjang yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi. Di dalam visi juga tercantum nilai, karakter, dan outcome sebuah organisasi. Untuk mencapai itu, visi sebuah organisasi haruslah Smart (cerdas).

 S.M.A.R.T merupakan singkatan dari specific, measurable  (terukur),  achievable  (dapat dicapai),  relevant, dan time-based (tenggat waktu). Singkatan ini pertama kali digunakan dalam Management Review edisi November 1981 oleh George T. Doran.

Specific, berarti merujuk pada sesuatu yang sangat khusus yang menjadi pembedanya dengan tujuan atau yang ingin dicapai oleh organisasi lain. Tujuan ini tidak boleh mengambang dan juga tidak boleh bisa diartikan lain atau berbeda-beda.

Maesurable, terukur. Sebuah visi harus dapat ditangkap atau difahami oleh indera manusia. Harus jelas terdefinisikan dengan batasan yang dapat diukur, baik secara kualitas ataupun kuantitas. Sehingga apabila satu kata ditulis dalam visi organisasi, maka pemaknaannya harus dapat dinyatakan dengan jelas.

 Archievable, dapat dicapai. Visi bumdes haruslah sesuatu yang dapat dicapai secara nyata, bukan hanya dalam mimpi atau utopia. Pencapaian ini harus terukur dalam arti dapat tergambarkan secara kualitatif maupun kuantitatif. Untuk itu pilihlah kalimat ataukata dalam pencapaian yang dapat diwujudkan secara jelas dan nyata.

Relevant, sesuai dengan keadaan. Pengelola bumdes harus menyadari kondisi nyata yang dihadapi, sehingga visi yang disusun sesuai dengan potensi yang dimiliki. Visi yang terlalu muluk, boleh saja, sepanjang terdapat dukungan sumberdaya yang memadai dan komitmen yang kuat untuk mewujudkannya. Namun visi yang realistis tentu lebih mungkin untuk dapat dicapai.

Baca Juga  Humor yang Harus Dihindari, Di Tempat Kerja

 Timebased, ada basis atau tenggat waktu. Masyarakat desa tentu ingin melihat bumdesnya sukses dan memberi manfaat dalam waktu yang secepatnya. Oleh karenanya, dalam menetapkan visi, harus ada fase-fase dimana pencapaian kesuksesan bumdes itu dapat dirasakan segenap pemangku kepentingan. Setidaknya dalam satu periode kepengurusan.

Bumdes perlu menyusun sebuah visi sebagai panduan “mimpi” atau harapan yang ingin dicapai dari bumdesnya. Sebab ada pameo yang mengatakan, visi tanpa aksi adalah mimpi di siang bolong, sedangkan aksi tanpa visi adalah mimpi panjang di tengah malam. Artinya menjadi sia-sia, jika orang hanya bekerja bekerja dan bekerja, tetapi tidak ada nilai batin yang melambangkan kepuasan pencapaian raganya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan visi, yaitu :

  • Visi harus memberikan panduan/arahan dan motivasi.
  • Visi harus disebarkan di kalangan anggota organisasi dan pemangku kepentingan (stakeholder)
  • Visi harus digunakan untuk menyebarluaskan keputusan dan tindakan organisasi yang penting.

Untuk pelatihan dan pendampingan Bumdes di Kalimantan, terutama di Kalteng dan Kalsel, silakan menghubungi kontak Borneo Development Centre.

Sampit, 2020.

Author: norman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *