
Public Speaking Sampit, Kalteng.
Peranan komunikasi dalam kelancaran bisnis dan karir seseorang sangat menentukan. Survei pada 457 pimpinan perusahaan di Amerika Serikat yang dilakukan oleh National Association of Colleges and Employers di Amerika Serikat pada tahun 2002 menempatkan kemampuan komunikasi sebagai keterampilan nomor satu yang diperlukan dalam mendukung karir seseorang dengan nilai 4,69 pada skala 1-5. Mengalahkan kejujuran atau integritas yang menempati kualifikasi nomor 2 dengan bobot sebesar 4,59.
Apakah komunikasi itu sebenarnya?
Mari kita fahami pengertian komunikasi serta elemen utama dalam komunikasi secara umum.
Namun demikian, dalam konteks NLP (Neuro-Linguistic Programming), komunikasi mempunyai pemahaman yang lebih luas yang dapat mempengaruhi cara berfikir dan perilaku seseorang.
Keterampilan komunikasi pada prinsipnya ada tiga bidang yakni komunikasi dalam diri (komunikasi interpersonal), komunikasi dengan orang lain (komunikasi antar personal), keterampilan berbicara di depan umum (public speaking), termasuk di dalamnya teknik presentasi.
Komunikasi tidak selamanya berjalan mulus, terkadang ada masalah atau hambatan. Masalah tersebut dapat bersifat verbal dan non-verbal. Yang verbal menyangkut penggunaan kata, seperti hambatan bahasa, kesalahfahaman pengertian bahasa, ketidakjelasan bahasa, dan lainnya. Sedangkan non-verbal menyangkut persepsi, situasi, dan urgensi. Persepsi dipengaruhi oleh gaya komunikasi, emosi, dan memori masa lalu. Sedangkan situasi dapat berupa suara bising, peralatan yang kurang memadai, kondisi ruangan, dan sebagainya. Sedangkan urgensi adalah apa dianggap penting atau tidak penting, nilai, keyakinan, dan sebagainya.
Profesor Albert Mehrabian dalam bukunya Silent Message (1981), menyebutkan bahwa faktor non-verbal lebih banyak memberi pengaruh dalam komunikasi yakni sebesar 93%, dibandingkan dengan faktor verbal yang hanya 7%. Faktor non-verbal tersebut meliputi 55% bahasa tubuh dan 33% penggunaan intonasi dan lainnya yang berkaitan dengan cara menyampaikan bahasa.
Untuk komunikasi yang efektif, ada dua prinsip yang harus difahami. Pertama adalah bagaimana memahami audiens atau orang lain yang menjadi kawan bicara kita dan bagaimana membangun kedekatan.
Berkenaan dengan membangun kedekatan ini, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan yakni situasi yang dihadapi orang lain (frekuensi otak), postur dan gestur, serta submodality dominan dalam berkomunikasi masing-masing individu. Seperti kita ketahui, setiap individu memiliki kecenderungan atau dominan tersendiri dalam tipe komunikasinya. Ada yang cencerung visual (lebih banyak menggunakan mata), ada yang cenderung auditory (lebih banyak menggunakan pendengaran), dan ada yang cenderung kinestatik (lebih banyak menggunakan perasaan). Setiap tipe ini mempunyai karakter sendiri-sendiri.
Proses membangun kedekatan ini disebut rapport. Dalam rapport ada dua hal yang dilakukan yakni pacing dan leading. Pacing artinya membangun keselarasan, sedangkan leading mengarahkan lawan bicara sehingga selaras dengan tujuan komunikasi kita. Saat pacing dilakukan mirroring atau matching.
Bagaimana menerapkan itu dalam Presentasi atau Publik Speaking? Ingin tahu lebih jelas. Hubungi BDC Training. Kami siap melayani pelatihan komunikasi semisal public speaking, teknik presentasi, MC dan moderator, untuk Anda atau perusahaan/instansi Anda. Baik di Palangkaraya, Banjarmasin, Sampit, Pangkalan Bun, Sukamara, Lamandau, Kuala Kapuas, atau di Samarinda, Balikpapan, dan Banjarbaru. Di Kalsel, Kalteng, Kaltim atau kota dan provinsi lain di Indonesia.
Salam hebat bermanfaat.