Memilih Media Pembelajaran Digital

Pelatihan SDM Sampit, Kalteng.

Perkembangan pasca pandemi Covid-19 dalam dunia pembelajaran, juga membuka peluang untuk diterapkannya metode jarak jauh. Hal ini selain memunculkan peluang pembelajaran yang lebih fleksibel, juga mengharuskan munculnya kreativitas, selain peenguasaan platform atau aplikasi pembelajaran digital.

Namun demikian, sejatinya, sebelum pandemi covid-19 pun, penggunakan media pembelajaran digital sebenarnya sudah diterapkan. Hanya saja, kondisi pandemik covid-19 semakin mengukuhkan pentingnya penggunaan media digital dalam pembelajaran. Terlebih dengan bermunculannya platform pembelajaran jarah jaug semacam zoom ataupun google class dan sebagainya.

 

Kehadiran aplikasi powerpoint yang merupakan “keluarga” dari Microsoft Office, menjadi pembuka  pendekatan digital secara massal dan masif di dunia pembelajaran, baik di sekolah-sekolah maupun di lembaga pelatihan. Dari sini kemudian, tersinergikanlah atau terkoneksilah beberapa plafform digital lainnya. Termasuk kemudia video, games, dan simulasi.

Penggunaan media pembelajaran digital sangat praktis dan efektif dalam mendukung proses pembelajaran saat ini. Sehingga penggunaannya semakin meluas dan lebih jauh memunculkan aplikasi pendukung yang semakin mudah dan semakin menumbuhkan kreativitas. Mulai dari fasilitas powerpoint yang  semakin melimpah, hingga munculnya aplikasi seperti kinemaster, canva, dan seterusnya, seolah semakin memanjaknan para guru atau trainer untuk berkreasi.

Namun demikian, tidak semua aplikasi atau platform pembelajaran tersebut dapat digunakan begitu saja. Selain mempertimbangkan adanya kurikulum pembelajaraan di sekolah atau kampus, atau lembaga pelatihan. Perlu juga mempertimbangkan training need analyisis (TNA) dan tujuan pembelajaran. Termasuk kondisi dan kemampuan peserta, ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran, serta kemampuan dari guru ataupun trainer.

Dalam dunia pelatihan yang merupakan bagian dari pendidikan orang dewasa, pendekatannya berbeda dengan pembelajaran di sekolah. Selain menggunakan pendekatan andragogi, pelatihan bagi karyawan juga menganut prinsip mengatasi gap antara kebutuhan nyata di lapangan. Selain mempersiapkan karyawan untuk menghadapi perubahan situasi, baik yang berkenaan dengan kebijakan perusahaan, penggunaan teknologi baru, atau pun kesiapan menghadapi perubahan yang dapat terjadi.

Baca Juga  Forum CSR : Apa kabar?

Oleh karenanya, dalam penggunaan media digital pada pelatihan karyawan, jarang sekali para trainer membuat video sendiri, tetapi lebih menyukai menggunakan video pembelajaran yang sudah jadi.  Hal ini karena video lebih banyak digunakan untuk ilustrasi dan studi kasus, bukan sebagai alat penyampaian materi.  Untuk hal yang sifatnya teknis, dalam pelatihan karyawan, lebih ditekankan pada praktek langsung ataupun peragaan.

Namun demikian, bagaimana membuat powerpoint yang menarik dalam mendukung pembelajaran yang efektif,  menjadi syarat mutlak bagi seorang trainer. Sebagai contoh, perlunya seorang trainer memahami teknik dasar presentasi yang dikemukakan Guy Kawasaki yang dikenal sebagai teori 10, 20, dan 30.Pakar presentasi  Apple dari Jepang itu menyarankan agar dalam presentasi tidak lebih dari 10 slide, dengan lama presentasi maksimal 20 menit, dengan besar huruf minimal 30 poin.

Teknik presentasi Guy Kawasaki ini menarik untuk diaplikasikan dan menjadi tantangan tersendiri untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan, baik di sekolah atau kampus maupun di lembaga pelatihan.  Secara tatapmuka ataupun online. Pemilihan media digital dalam pembelajaran tidaklah hanya terbatas pada pemilihan platform atau aplikasi semata. Lebih dari itu adalah menyangkut bagaimana membuat suasana belajar yang “hidup” dan efektif. Di dalamnya ada psikologi belajar mengajar, metode dan materi pembelajaran, sasaran pembelajaran, termasuk teknik dan pendekatan pembelajaran.

Nah.. jika organisasi Anda memerlukan mitra dalam pengembangan suberdaya manusia di perusahaan atau instansi Anda, terutama dalam hal training atau pelatihan komunikasi, leadership, dan manajemen, sila menghubungi kontak kami. Dengan kompetensi dan pengalaman yang dimiliki, Borneo Development Centre siap membantu. Baik Anda di Sampit, Palangka Raya, Pangkalan Bun, Kuala Kapuas (Kalteng) ataupun di Banjarmasin, Banjarbaru, Pelaihari (Kalsel) dan kota lainnya. O, ya. Kami juga melayani jasa outbound baik untuk gathering/fun outbound, outbound training, maupun teambuilding. Sampai jumpa.

Baca Juga  Berani Nggak Presentasi Sendiri?

Author: norman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *