Pelatihan Leadership SDM, Sampit, Kalteng.
Tak ayal lagi, pandemic covid 19 telah berdampak sangat luas –dan juga dalam- bagi kehidupan masyarakat. Dampak ekonominya jelas, penurunan pendapatan yang berdampak pada penurunan daya beli, hingga pada ujungnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Belum lagi perlunya biaya tambahan untuk membeli masker, hand sanitizer, tes covid, hingga biaya vaksinasi, bagi yang tidak ikut program gratisan.
Resiko lain jika dinyatakan positif seperti keharusan isolasi, yang otomatis tanpa aktivitas sama sekali. Bahkan jika itu isolasi mandiri, menjadi beban yang sangat besar dan berdampak sangat luas bagi perekonomian keluarga. Belum lagi bicara soal dampak psikologis dan dampak sosialnya. Sosialisasi dan publikasi yang keliru dan cenderung sesat telah membuat penderita covid seperti melakukan dosa besar dan siap dikucilkan. Sudah jatuh tertimpa tanggal.
Secara makro dapat dilihat pada laju pertumbuhan yang melemah, tingkat pengangguran yang naik, hingga penambahan persentase penduduk miskin. Penurunan anggaran pendapatan dan belanja pemerintah, termasuk naiknya hutang negara. Memang sih,, ada kecenderungan inflasi menurun, namun ini bukan keberhasilan yang langsung bisa dibanggakan, sebelum melihat menurunnya daya beli dan indikator lainnya. Sehingga dapat dikatakan, secara keseluruhan pandemic covid19 telah berdampak negative pada kesejahteraan dan kemajuan bangsa.

Semua dampak ini tidaklah berasal dari covid19 semata, tetapi ada pada satu kunci yaitu bagaimana reaksi dalam menghadapi pandemic ini. Simpelnya ada pada satu kata kunci yakni kebijakan. Bagaimana kebijakan setiap level kepemimpinan secara cerdas mengamati situasi dan kondisi berkenaan dengan covid19 ini, lalu menganalisanya, mengambil sikap, dan membuat kebijakan yang tepat. Tidak sekedar mengikuti arus atau gegap gempitanya tetabuhan pihak lain yang dapat saja justru mengambil manfaat dari pandemic ini. Dalam bahasa lain, jangan menari dalam gendang orang lain. Faham ya?
Dalam konteks ini, kepemimpinan harus punya rasa tanggungjawab (sense of responsibility) terhadap apa yang dipimpinnya. Bagaimana semua potensi sumberdaya yang ada, termasuk anggaran diarahkan pada upaya mensejahterakan masyarakat dengan tetap pada tujuan organisasi yang dipimpinnya. Jadi disini diperlukan kemampuan untuk menerapkan prinsip anggaran value for money. Bukankah banyak sekali yang saat kampanye sangat menonjolkan diri dan seakan mengklaim akan menggunakan setiap sen anggaran untuk kesejahteraan rakyat?
Sense of crisis juga amat diperlukan. Dalam masa ini kemampuan kepemimpinan benar-benar diuji dalam hal menetapkan prioritas. Dengan kondisi sumberdaya yang amat sangat terbatas, bagaimana anggaran yang ada diarahkan pada prioritas yang tepat dan bukan sekedar selera pihak tertentu. Kemampuan melihat situasi, menganalisa data, dan kepekaan hati nurani sangat diperlukan disini. Dan disinilah pemahaman prinsip penyusunan anggaran pro rakyat dipertaruhkan, terutama dalam prinsip pengganggaran money follow function. Membuat pekerjaan atau kegiatan yang tidak berdampak langsung dalam mensejahterakan rakyat sebaiknya dihindarkan.
Dalam makna lebih jauh, hanya kebijakan yang terencana dan terukurlah yang menjadi kunci, bagaimana sebuah kepemimpinan dapat membawa yang dipimpinnya, mengatasi dampak negative dari pandemic covid19 ini. Kepemimpinan saat ini sedang diuji. Dan daripada sibuk menyalahkan rakyat dan menekan berbagai sikap yang tidak sepaham, apalagi menghukumnya. Bukankah tampak lebih cerdas jika melakukan evaluasi dan perbaikan?

Jadi jika organisasi Anda,…… baik organisasi bisnis (perusahaan), maupun organisasi public (instansi pemerintah), termasuk komunitas dan ormas. Bahkan organisasi semacam dharma wanita, PKK, Karang Taruna, Persit, atau Bhayangkari, memerlukan pelatihan kepemimpinan alias leadership. Silakan menghubungi kontak kami. Kami siap membantu. Baik untuk pelatihan leadership di Kalsel, Kaltim. Kalteng, ataupun provinsi lainnya. Baik di Sampit, Palangka Raya, Banjarmasin, Pangkalan Bun, Barabai, Pelaihari, Buntok, Kasongan, Kuala Pembuang, Manado, Flores, Malang, atau Yogyakarta atupun kota lainnya di Nusantara Indonesia. Dengan kompetensi dan pengalaman kami, kita siap bekerjasama.