Pelatihan Public Speaking dan Outbound.
Berbicara di depan umum itu gampang. Pokoknya asal berani.. asal percaya diri. Ngomong aja. Nggak usah takut-takut. Ngomong aja. Lalu bla bla… majulah ke depan umum. Memegang mikropon dan ngomong pun terjadi. Bercampur gugup.. gemetaran.. bingung harus ngomong apa. Terjadilah apa yang dinamakan ngelantur. Bicara kesana kemari.. ngalor-ngidul. Nggak jelas kemana arahnya, waktu seolah diborong sendiri. Dan… apa yang mau disampaikan ke publik pun nggak jelas.. nggak nyambung.. serta yang paling parah.. nggak nyampe.
Iya… bagaimana mau nyampe, kalau yang dituju saja fokusnya mau kemana nggak jelas. Atau yang mau dituju ke utara… ngomongannya muter kesana kemari.. sehingga membingungkan. Belum lagi kalau bicara penggunaan waktu.. bagaimana membawakan konten sehingga sampai ke arah yang diinginkan. Atau bagaimana menata penampilan terutama gerakan tubuh dan memilih kata yang tepat. Tentu sangat jauh. …. dan untuk menutupi ini biasanya muncullah cerita pribadi yang juga ngalor ngidul karena nggak ada hubungannya dengan topik.. atau ditutupi dengan humor yang asal-asalan yang lagi-lagi ngalor-ngidul.
Ini banyak kita temui karena ngomong di depan umum alias public speaking hanya mengandalkan pede saja. Ibarat kata, langsung nyebur ke air, nyemplung, padahal belum pernah belajar berenang. Barabe kan?… Sebab berbicara di depan umum itu ada ilmunya, ada tekniknya, bahkan ada strateginya. Sehingga public speaking ini mutlak dimiliki oleh setiap orang. Bukan hanya mereka yang bergiat di politik atau pemerintahan saja, tetapi juga hampir semua aspek. Apalagi yang namanya dunia pendidikan dan bisnis.
Memang sih… tidak semua pemimpin yang sukses itu pandai bicara di depan umum. Akan tetapi hampir semua pemimpin yang berpengaruh adalah mereka yang menguasai public speaking. Lihatlah Bung Karno.. Bung Hatta.. Bung Tomo. Semua jago public speaking. Juga Steve Jobs.. Barrack Obama.. dan banyak tokoh lainnya. Pengaruh dan kemampuan kepemimpinan dimulai dari kemampuan public speaking yang mumpuni.
Bisa bayangkan.. bagaimana misalnya seorang ketua RT atau kepala desa bisa mendapatkan dukungan warga atas ide-ide atau gagasannya, jika ia tidak menyampaikannya secara baik di depan masyarakatnya? Atau bagaimana seorang sales akan dapat mengambil simpati calon pembelinya, ketika ia gagap menjelaskan produk yang mau dijualnya? Atau bagaimana seorang pendidik dapat menyampaikan pelajaran dengan optimal kepada peserta didiknya, kalau pendekatan yang dipakainya keliru?
Ya.. belajar public speaking itu perlu. Namun juga jangan sembarangan memilih tempat belajarnya. Pastikan yang metodenya jelas, berpengalaman, dan jangan terjebak pada harga mahal. Juga jangan dikira bahwa belajar public speaking rharus di kota besar semisal Singapura atau Jakarta. Sebab di Kalimantan pun sudah ada lembaga pelatihan yang memberikan materi public speaking. Dengan pengajar yang pernah menjuarai pidato tingkat nasional, berserttfikat nasional sebagai instruktur, dan punya kurikulum yang mengacu kepada SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), yakni di Borneo Development Centre.
Salam hebat bermanfaat.
Public Speaking Sampit. Public Speaking Kalteng. Public Speaking Palangka Raya. Public Speaking Banjarmasin. Public Speaking Kalsel. Public Speaking Kaltim. Outbound Kalteng. Outbound Banjarmasin. Bumdes Kalteng. Bumdes Kotim. Outbound Palangkaraya. Gathering Outbound.
