Media Internal dan Pengelolaannya

Pelatihan Jurnalistik Sampit, Kalteng

Sebuah organisasi, baik organisasi public semisal instansi pemerintah, maupun organisasi bisnis atawa perusahaan, memerlukan komunikasi yang intens dengan karyawannya. Baik yang selevel maupun yang berbeda levelnya. Apalagi jika organisasi cukup besar dengan anggota atau karyawan yang mencapai ribuan. Tentu suli bagi pimpinannya menyapa dan menyampaikan ke karyawan semuanya jika tidak dibantu dengan media internal.

Oleh karenanya tidak heran, jika sebuah organisai kemudian menerbitkan semacam bulletin atau media perkabaran lainnya, yang menghubungkan pihak manajemen dengan pihak karyawan atau sebaliknya. Sesama manajemen dan sesama karyawan. Untuk saling menyapa, untuk saling akrab. Agar informasi dan kebijakan dari atas ke bawah tersampaikan dengan baik, demikian juga sebaliknya. Termasuk menumbuhkan kesepahaman sesame manajemen dan sesame karyawan.

Bentuknya pun macam-macam. Ada yang sederhana. Ada yang dirancang sedemikian bagusnya. Bahkan ada yang sampai menggunakan pihak ketiga untuk mengelolanya, sehingga media internal itu menjadi bagus. Bahkan pada masa internet sekarang, teknologi digital pun digunakan sebagai media internal. Semua bentuk pilihan ini tergantung pada dua hal. Seberapa jauh pihak manajemen memahami tentang pentingnya media internal dan seberapa kemampuan organisasi menyediakan anggaran untuk media internal tersebut.

Sebab media internal itu harus terbit secara berkala dan berkelanjutan, misalnya sebulan sekali atau tiga bulan sekali. Selain biasanya juga mempunyai ciri khas tersendiri yang menberminkan keunikan dan sekaligus keunggulan yang ingin dibangun oleh organisasi tersebut. Oleh karenanya media internal harus dikelola secara serius dan professional. Isi atau kontennya pun harus mampu menarik bagi anggota atau karyawan organisai tersebut. Yang tentu saja disajikan secara kreatif dan professional.

Disinilah pentingnya karyawan atau bagian organisasi yang menangani media internal itu harus dilatih dengan baik dan mendapat insentif yang sepadan. Sehingga menangani media internal tidaklah asal tunjuk atau seadanya saja, tanpa melihat kemampuan dan latar belakang pengelolanya. Karyawan yang menyukai jurnalistik dan senang menulis mungkin menjadi pilihan yang tepat, tetapi tanpa pelatihan yang baik, akan sulit berkembang dengan baik.

Baca Juga  KELEDAI : ANTARA WORTEL DAN CAMBUK

Pada umumnya apa yang menjadi pengelolaan media internal dengan media pada umumnya tidaklah jauh berbeda. Kemampuan jurnalistik, kemampuan menulis artikel, dan kemampuan mengelola informasi menjadi amat penting dikuasai, yang semuanya tidak hanya masalah pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga menyangkut sikap.

Media internal sangat penting bagi organisasi public yang berhubungan dengan khalayak seperti humas, CSR, penelitian dan pengembangan, serta bidang lainnya. Hampir seluruh bagian di organisasi memerlukan yang namanya pengetahuan jurnalistik. Pada prakteknya, media internal juga disampaikan keluar organisasi, kepada pihak tertentu. Selain menyangkut image perusahaan, juga dalam rangka meningkatkan hubungan baik.

Jadi, kenapa pelit mengeluarkan anggaran untuk melatih karyawan Anda untuk mendukung tugas kehumasan di organisasi Anda?

Salam santun membumi.

 

 

Jika instansi atau perusahaan Anda memerlukan pelatihan kepenulisan, jurnalistik, ataupun pengelolaan media internal, silakan menghubungi kontak kami. Dengan fasilitator yang kompeten dan berpengalaman, lembaga kami siap bekerjasama. Baik di Sampit, Palangkaraya, Banjarmasin, Pangkalan Bun, Pekanbaru, Medan, Jakarta, Kuala Kapuas, Kasongan, Kuala Pembuang, Seruyan, Buntok, Palangka Raya, Banjarbaru, Samarinda, Balikpapan, dan kota lainnya. Kalteng, Kalsel, Kaltim, Muara Teweh, Lamandau, Sukamara, dan daerah lainnya. BDC : Komunikasi, Leadership, dan Manajemen.    NormanSyah : Inspiratif, Praktikal, Humanis

Author: norman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *