SERU!! BINTEK BUMDES DI TUALAN HULU

Bumdes Kotim, Kalteng.

Bertempat di Aula Kecamatan Tualan Hulu, 15 dan 16 Juni lalu, berlangsung kegiatan Pembinaan Teknis alias Bintek Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BumDesa). Kegiatan ini dilaksanakan atas usulan rapat koordinasi (rakor) para kepala desa se-Kecamatan Tualan Hulu kurang lebih setahun yang lalu, yang kemudian ditindaklanjuti oleh pihak kecamatan.

Bintek Bumdes bertajuk “Bumdes Sukses, PAD Beres” ini diikuti oleh empat desa, dengan peserta lebih kurang 16 orang. Tidak semua desa yang ikut telah mendirikan Bumdes, namun semangat untuk memajukan desa menjadi luar biasa.  Apalagi antusias peserta mengikuti kegiatan ini sangat besar. Terutama ketika melaksanakan tugas dalam bintek.

 

O, ya. Sesuai namanya, bintek. Kegiatan ini diisi dengan 70% praktek. Setelah pembukaan yang dilanjutkan penyematan tanda peserta oleh Kasi Pemerintahan, Wandy SE, yang mewakili Camat Tualan Hulu. Acara yang digawangi oleh Marteus Tedy, ST.(pendamping desa Kecamatan Tualan Hulu) sebagai moderator,  acara berjalan serius namun hangat dan asyik. Bahkan seru.

Fasilitator bintek pun hanya sebentar memberi pembukaan tentang BumDesa sambil memaparkan  “success story” desa-desa yang telah memberi sumbangan besar bagi Pendapatan Asli Desa (PADesa) yang jumlahnya mencapai miliyaran rupiah per tahun. Ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi peserta untuk memajukan desanya. Apalagi cerita sukses bumdes itu bukan hanya di Pulau Jawa atau Bali, tetapi ada juga di kabupaten tetangga, yang omsetnya menembus rata-rata 500 juta per bulan. Jadi kalo Bumdes di Kotawaringin Timur atau Kotim mau sukses… itu bisa terwujud. Yang penting ikhtiarnya cukup dan syaratnya terpenuhi.

Setelah itu maka sesi bintek bumdes pun berlangsung aktif. Peserta tidak lagi hanya menonton fasilitator menayangkan slide power point-nya, tetapi sudah sibuk diskusi kelompok sesuai dengan materi. Peserta yang dibagi kelompok sesuai asal desa pun mulai mengkaji potensi desa, masalah di desa, hingga kemungkinan adanya inovasi yang memungkinkan adalah peluang usaha untuk bumdes. Dasarnya ya… sketsa desa dan data di desa. Disini peserta disadarkan pentingnya memulai sesuatu dengan data yang akurat. Agar kebijakan yang diambil tidak salah.

Baca Juga  Outbound dan Pengembangan SDM di Perusahaan/Instansi

Penggunaan sketsa desa diharapkan mendorong peserta untuk melihat persoalan secara faktual alias berdasarkan fakta dan bukan hanya berdasarkan persepsi atau asumsi saja. Adapun tabel-tabel yang digunakan akan memudahkan mengambil keputusan. Nahhh… setelah dari potensi dan masalah di desa diambil masing-masing satu jenis usaha. Maka masing-masing usaha dianalisa dengan teknik analisa SWOT untuk memilih satu yang menjadi prioritas. Dari model pengkajian seperti ini, tidak ada desa yang bilang tidak ada ide untuk memilih jenis usaha.

Tidak sampai disitu, jenis usaha yang dipilih maupun yang sudah berjalan, kemudian dibuat perencanaan bisnisnya. Mulai dari memilih segmen pelanggan, menentukan preposition produk atau layanan bumdes, hingga menghitung biaya dan aliran pemasukan anggaran.  Setelah perencanaan bisnis rampung, masing-masing kelompok pun diminta untuk menganalisa bisnis bumdesnya. Mulai dari tingkat pendapatan, kelayakan usaha, hingga waktu pengembalian investasi.

Semua kelompok diminta memaparkan hasil kajiannya. Setelah menelaah perencanaan bisnis inilah, peserta menjadi sangat mengenal bisnis bumdes yang mereka jalankan. Banyak hal yang selama ini tidak mereka perhatikan. Hingga tidak heran, kalau ada pengurus bumdes yang tersadar akan masalah yang dihadapi bumdesnya, sehingga cenderung jalan ditempat. Dalam kajian ini juga mengungkap banyak hal yang mesti diperbaiki dari pengelolaan Bumdes di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Yang ujungnya, semua terpulang pada pengembangan sumberdaya manusianya. Ini tampaknya juga sejalan denga  hasil kajian TNP2K bahwa kunci penting keberhasilan bumdes adalah kepemimpinan kepala desa dan ketua bumdes.

Sayangnya, dalam bintek ini, hanya satu kepala desa yang aktif, padahal tadinya bintek ini diharapkan diikuti oleh Kades, Ketua BPD, dan Ketua Bumdes. Ini agar para pengambil keputusan dan pemangku kepentingan berkait dengan Bumdes itu, dapat memiliki kesepahaman yang sama tentang peran serta masing-masing dan peran Bumdes dalam mengelola desanya.

Baca Juga  Berhenti Membangun Desa!

Salam santun membumi. Salam hebat bermanfaat.

 

Author: norman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *